Langsung ke konten utama

Cooking Day- Part 4

Girl's stuff!

Hi! This season is World cup fever guys, isn’t it? So, let’s come on make a ball of world cup on our menu today. This will be a kind of desert. Are you ready guys? Waka- waka eh eh, it’s time for Africa! J

Pudding Bola World Cup

Ingredients:

1. Adonan sirup caramel

- Gula pasir

- Air putih

- Perasan lemon

2. Adonan pudding

- 1 bungkus agar- agar

- gula pasir

- 500 cc susu cair

- 250 cc air putih

3. Melon utuh

4. Kiwi, blueberry, strawberry, lecy (dapat diganti dengan buah lain yang tidak lembek)

Steps:

1. Untuk sirup caramel, cairkan gula pasir pada Loyang panas sampai coklat dan tambahkan air putih secukupnya

2. Tambahkan perasan lemon

3. Tunggu hingga mendidih, matikan api.

4. Untuk pudding, campur 1 bungkus agar- agar dengan 1 sdm gula pasir

5. Panaskan susu cair dan air putih, kemudian masukkan agar- agar bubuk ke dalamnya.

6. Tambahkan gula sampai manis.

7. Untuk wadah, potong melon menjadi dua.

8. Isikan agar- agar ke dalam melon sampai tersisa tempat untuk tempat buah (jangan sampai penuh)

9. Tunggu hingga pudding mengeras.

10. Setelah mengeras, masukkan potongan kiwi, strawberry, bluberry, dan lecy di atas pudding.

11. Siram dengan sirup caramel.

12. Sajikan

Selamat Menikmati

There is an action if there is an intention

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kahlil Gibran: Jiwa Penari Ada di Sekujur Tubuhnya

Photo Credit: Putri Soesilo Di sebuah malam, seorang penari wanita dan pemusik dari Birkasha datang ke istana pangeran. Mereka diizinkan untuk masuk. Mulailah penari itu menari dengan iringan bunyi alat musik kecapi, siter dan seruling. Beberapa tarian yang dibawakan adalah tarian pedang, tarian api, dan tarian lembing. Tak lama kemudian, ia turut membawakan tarian angkasa dan bintang, disambung dengan tarian kembang yang mempesona. Semua tarian telah selesai dibawakan oleh sang penari. Kemudian ia berdiri menghadap sang pangeran dan membungkuk memberi hormat. Pangeran tersebut bertanya," Wanita cantik, putri yang anggun nan ceria, dari mana engkau menyerap seluruh ilham kesenianmu? Bagaimana pula engkau dapat menguasai segala unsur irama serta puisi?" Penari tersebut kemudian membungkuk lagi. Selang kemudian ia menjawab,  "Baginda yang mulia dan berdaulat, saya tidak dapat menjawab pertanyaan Baginda. Hal yang saya ketahui hanyalah:  Jiwa ahli f...

My Agro- Recreation

Hi fellows. I actually didn't plan to have any recreation, but my father wanted me to accompany him on an occasion like visiting an agro- recreation place in Banguntapan, Yogyakarta a week ago. You have to visit there someday. Look at the flowers, dear ♥ I made a poem and in my real opinion, it was so hard to make this poem, but may be it would express how much i love this place: turun dari tempatku semula, bahkan tak terbayang segores pun tentang : " what will i do there?" "what will i probably capture?'" "what will i get and what will i learn?" sekejap. selangkah demi selangkah tak ada yang buat mataku berhenti memandang mengagumi memuji men- capture segala yang kulihat. naluri berkata= i hearth the earth and this place is such a little path of the earth You Rock, Almighty. There are too many things that i loved. The smell of the air, the view from any sight was really natural, i bet my rabbits love to stay here, i imagine how they run and play ...

Paulo Coelho in Aleph: Bridging The Past & The Future!

Paulo Coelho is tremendously a good writer. His writings about The Zahir always inspires me enough about relationship between two people, especially about love. I can guarantee, his book readers can go along with me. A journey of life is a good term to simplify all the moments happened in whole life. You see sometimes a person can be in the top or peak of life. Sometimes, he or she feels like there is a gap between the expectation and the reality. Somehow, we miss something in our life then we desperately don't know what it is actually. Until, we somehow go crazy about it and feel guilty for everything because we just stuck in the place we stand and go nowhere. This time, by Aleph, Paulo Coelho tried to persuade us to just simply decide and move on. In the time where we just think, when we just keep mourning, let the present can analyze what the best act to change the past and bring a change to future. Well, though we have tried to delete the actions we did at the pas...