Langsung ke konten utama

Adaptation: Hard. But you can do it and pass it. (II)


The Holiday


Tanggal Rilis : 8 Desember 2006

Genre : Komedi, Romance

Sutradara dan penulis : Nancy Meyers

Dibintangi oleh:

Cameron Diaz sebagai Amanda Woods

Kate Winslet sebagai Iris Simpkins

Jude Law sebagai Graham

Jack Black sebagai Miles

Berawal ketika seorang wanita London yang bekerja sebagai penulis artikel di pernikahan di sebuah agensi surat kabar, dia bernama Iris Simpkins. Selama ini dia jatuh cinta kepada seorang rekan sekantornya, Jasper Bloom. Namun seperti petir yang menyambar di siang hari, tersiar kabar bahwa rekannya tersebut bertunangan dengan rekan kerjanya yang lain dan akan segera menikah. Hal ini membuat Iris patah hati hilang rasa penghargaan terhadap dirinya sendiri. Dia menangis sepanjang hari dan merasa bahwa dia harus mencari suasana baru yang dapat membuatnya melupakan Jasper.

Di sisi lain, di Los Angeles, seorang wanita yang bekerja sebagai pembuat movie- trailer, Amanda Woods baru saja mengakhiri hubungannya dengan pacarnya yang tidak dapat dipercaya, Ethan. Dia merasa membutuhkan aura yang baru dalam hidupnya, kemudian Amanda mengakses sebuah situs pertukaran rumah dan dengan yakin menukarkan rumahnya dengan rumah kecil milik Iris di Surrey untuk 2 minggu ke depan. Akhirnya mereka pun bertukar tempat tinggal.

Pada tahap awal pertukaran rumah ini, mereka berdua merasakan euforia kebahagiaan yang luar biasa. (Honeymoon)

Iris dari dulu ingin pindah ke Los Angeles dan akhirnya tercapai keinginannya sekaligus untuk melupakan Jasper. Rumah Amanda sungguh lebih dari yang dia harapkan. Rumahnya begitu besar, begitu elegan dan dimana- mana menggunakan alat otomatis. Ini menambah kegirangannya. Dia berharap dapat menemukan kebahagiaan di tempat dimana ia berada kini.

Di sisi Amanda, ia merasakan sesuatu yang berbeda di rumah Iris. Kedamaian yang sebelumnya tidak ada di hidupnya. Hidup dalam kesederhanaan. Suasana yang memang benar- benar ia butuhkan saat ini. Disana dia bertemu dengan adik Iris, Graham yang merupakan seorang editor buku, sekaligus mengajarkannya beberapa pelajaran hidup. Amanda menemukan sesuatu yang berbeda di diri Abraham. Mereka pun jatuh cinta.

Tahapan selanjutnya adalah ketika mereka, Iris dan Amanda merasakan ada hal- hal yang membuat mereka kewalahan, kesal dan menemukan kenyataan bahwa hal- hal yang terjadi jauh dari harapan mereka sebelumnya. (Frustration)

Iris menemukan kenyataan bahwa ia tidak dapat mengoperasikan segala alat yang ada di rumah itu secara benar. Hal ini menjadi sesuatu yang tidak familiar. Kecerobohan dan ketidaktahuannya membuat ia menjadi agak stres. Di sisi lain, ia dihadapkan pada kenyataan bahwa di hidupnya yang kini, Iris belum menemukan seseorang yang dapat mengobati luka hatinya.

Amanda pun merasakan hal yang kurang lebih sama dengan Iris. Tinggal di rumah yang kecil membuatnya agak kewalahan karena ia terbiasa hidup di rumahnya yang besar, mewah, dan serba otomatis. Hubungannya dengan Graham terasa janggal, karena ada yang ditutupi dari Graham hingga akhirnya dia menemukan kenyataan bahwa Graham merupakan duda dengan 3 anak. Hal ini sungguh sangat jauh dari harapannya. Dia membayangkan bahwa Graham adalah seorang pria yang masih lajang. Hal ini menjadi kekesalan tersendiri bagi Amanda. Dia agak sulit untuk menerima kenyataan yang ada.

Tahapan ketiga adalah ketika mereka berdua merasa bahwa mereka harus dapat menyesuaikan dengan situasi yang baru dan ada secara nyata di lingkungan mereka berada kini. (Readjustment)

Iris mencoba menyesuaikan diri dengan segala alat otomatis yang ada di rumah Amanda. Dia belajar mengoperasikan dengan baik dan benar. Akhirnya, dia merasa telah cukup lelah untuk mempelajari, dia menyerah pada semua keadaan yang telah terjadi, dia membutuhkan waktu untuk refreshing, kemudian dia pergi ke luar untuk mencari udara segar. Dalam perjalanannya dia bertemu dengan Arthur, seorang penulis naskah drama yang berumur 90 tahun. Arthur pun membantu menemukan kembali penghargaan terhadap diri Iris. Banyak pelajaran yang dipelajari dari Arthur, pengalaman hidup Arthur menjadi sebuah pelajaran berharga bagi pribadi Iris. Dia menemukan hal yang selama ini hilang dari hidupnya, yaitu rasa kesadaran akan kasih yang tulus. Disinilah ia bangkit lagi untuk menemukan kebahagiaan yang baru di lingkungan tempat ia berada kini. Mulai dari sini, dia bertemu dengan rekan Amanda, seorang komposer film, bernama Miles. Miles sangat pengertian dan dapat memahami Amanda. Mereka saling jatuh cinta dan merasa nyaman satu sama lain.

Di London, Amanda pun berusaha untuk menerima kenyataan yang ada bahwa Graham telah memiliki anak, karena ia memahami bahwa tak tertutup kemungkinan baginya untuk melanjutkan hubungan asmaranya dengan Graham. Dia mencoba membaur dengan anak- anak Graham dan mencoba hidup sederhana. Anak- anak Graham merasa nyaman dengan Amanda. Begitu juga sebaliknya. Menurut Amanda, hal ini bukanlah hal yang mudah, karena di sisi lain, ia takut jika ia tak diterima oleh anak- anak Graham.

Tahapan terakhir adalah ketika mereka melanjutkan proses penyesuaian yang telah dijalankan oleh masing- masing orang yang ada. Hasil dari proses penyesuaian ini berada pada level Full Participation, yaitu ketika Iris dan Amanda mendapatkan kembali keseimbangan dan kenyamanannya, mengembangkan hubungan yang berarti dan terdapat rasa pengertian antara masing- masing pasangan. (Resolution- Full Participation)

Iris merasa bahwa usaha yang ia lakukan selama ini membuahkan hasil, ia menemukan kebahagiaan dalam hidupnya dengan bisa menghargai dirinya sendiri dan mengembangkan hubungan yang bermakna dengan Miles. Sementara itu, Amanda merasakan hal yang juga sama. Ia bisa menerima Graham dan keberadaan anak- anak Graham serta kehidupan mereka yang sederhana. Ia merasa bahwa mereka juga merupakan bagian dari Graham sehingga ia pun menyayangi mereka walaupun diperlukan adaptasi terlebih dahulu.

Film ini diakhiri dengan pesta bersama dimana semuanya hadir dan merasakan kebahagiaan atas apa yang terjadi. Semua terjadi begitu indah dan penuh dengan tahapan adaptasi budaya yang unik dan pada akhirnya membuahkan hasil yang memuaskan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kahlil Gibran: Jiwa Penari Ada di Sekujur Tubuhnya

Photo Credit: Putri Soesilo Di sebuah malam, seorang penari wanita dan pemusik dari Birkasha datang ke istana pangeran. Mereka diizinkan untuk masuk. Mulailah penari itu menari dengan iringan bunyi alat musik kecapi, siter dan seruling. Beberapa tarian yang dibawakan adalah tarian pedang, tarian api, dan tarian lembing. Tak lama kemudian, ia turut membawakan tarian angkasa dan bintang, disambung dengan tarian kembang yang mempesona. Semua tarian telah selesai dibawakan oleh sang penari. Kemudian ia berdiri menghadap sang pangeran dan membungkuk memberi hormat. Pangeran tersebut bertanya," Wanita cantik, putri yang anggun nan ceria, dari mana engkau menyerap seluruh ilham kesenianmu? Bagaimana pula engkau dapat menguasai segala unsur irama serta puisi?" Penari tersebut kemudian membungkuk lagi. Selang kemudian ia menjawab,  "Baginda yang mulia dan berdaulat, saya tidak dapat menjawab pertanyaan Baginda. Hal yang saya ketahui hanyalah:  Jiwa ahli f...

My Agro- Recreation

Hi fellows. I actually didn't plan to have any recreation, but my father wanted me to accompany him on an occasion like visiting an agro- recreation place in Banguntapan, Yogyakarta a week ago. You have to visit there someday. Look at the flowers, dear ♥ I made a poem and in my real opinion, it was so hard to make this poem, but may be it would express how much i love this place: turun dari tempatku semula, bahkan tak terbayang segores pun tentang : " what will i do there?" "what will i probably capture?'" "what will i get and what will i learn?" sekejap. selangkah demi selangkah tak ada yang buat mataku berhenti memandang mengagumi memuji men- capture segala yang kulihat. naluri berkata= i hearth the earth and this place is such a little path of the earth You Rock, Almighty. There are too many things that i loved. The smell of the air, the view from any sight was really natural, i bet my rabbits love to stay here, i imagine how they run and play ...

Paulo Coelho in Aleph: Bridging The Past & The Future!

Paulo Coelho is tremendously a good writer. His writings about The Zahir always inspires me enough about relationship between two people, especially about love. I can guarantee, his book readers can go along with me. A journey of life is a good term to simplify all the moments happened in whole life. You see sometimes a person can be in the top or peak of life. Sometimes, he or she feels like there is a gap between the expectation and the reality. Somehow, we miss something in our life then we desperately don't know what it is actually. Until, we somehow go crazy about it and feel guilty for everything because we just stuck in the place we stand and go nowhere. This time, by Aleph, Paulo Coelho tried to persuade us to just simply decide and move on. In the time where we just think, when we just keep mourning, let the present can analyze what the best act to change the past and bring a change to future. Well, though we have tried to delete the actions we did at the pas...