Langsung ke konten utama

The Moment When Dance Always Makes You Win

Kurasa judul itu pas.
Seperti setiap pengalaman sebelumnya.
Aku tak pernah sekalipun menolak atau menerima.
Aku hanya mengikuti ritme yang telah terjalin sedemikian rupa.

Pernah sekali duduk terdiam.
Terbuai atas perasaan berkecamuk yang muncul seperti jerawat yang tiba- tiba.
Atau seperti pasanganku yang terkadang bertapa tertiba.
Walau dalam setiap kekalutan ku mencari keterangan.
Tak pernah ada yang bisa menyembuhkan kekalutanku.
Sembari berdiri, kadang, aku, sebagai manusia yang minim kesamaan dengan kebanyakan.
Melihat setiap hal yang kualami, kujalani, kuselami, hingga batas- batas.

Semakin kesini,
Pelan.
Sakit.
Senang.
Semua beradu.
Layaknya di peperangan.
Mengerang saat perang.
Menuai senang saat menang.

Tersadar.
Semua karena ku bersama- nya.
Berteman dengan- nya.
Berbicara dengan- nya.

Teruntuk: Tari dan segala elemen- nya.

Komentar

  1. Menari itu untuk membuat orang-orang senang. Orang-orang, termasuk penonton dan penarinya. Menari itu merefleksi bagaimana warga kota ini bertingkah di dalam pikiran, kata, dan perbuatan mereka. Tapi menari kadang menjadi menakutkan ya Mel? Menjadi menakutkan saat konstruksinya berbeda. Terus menari, Kimel :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kahlil Gibran: Jiwa Penari Ada di Sekujur Tubuhnya

Photo Credit: Putri Soesilo Di sebuah malam, seorang penari wanita dan pemusik dari Birkasha datang ke istana pangeran. Mereka diizinkan untuk masuk. Mulailah penari itu menari dengan iringan bunyi alat musik kecapi, siter dan seruling. Beberapa tarian yang dibawakan adalah tarian pedang, tarian api, dan tarian lembing. Tak lama kemudian, ia turut membawakan tarian angkasa dan bintang, disambung dengan tarian kembang yang mempesona. Semua tarian telah selesai dibawakan oleh sang penari. Kemudian ia berdiri menghadap sang pangeran dan membungkuk memberi hormat. Pangeran tersebut bertanya," Wanita cantik, putri yang anggun nan ceria, dari mana engkau menyerap seluruh ilham kesenianmu? Bagaimana pula engkau dapat menguasai segala unsur irama serta puisi?" Penari tersebut kemudian membungkuk lagi. Selang kemudian ia menjawab,  "Baginda yang mulia dan berdaulat, saya tidak dapat menjawab pertanyaan Baginda. Hal yang saya ketahui hanyalah:  Jiwa ahli f...

My Agro- Recreation

Hi fellows. I actually didn't plan to have any recreation, but my father wanted me to accompany him on an occasion like visiting an agro- recreation place in Banguntapan, Yogyakarta a week ago. You have to visit there someday. Look at the flowers, dear ♥ I made a poem and in my real opinion, it was so hard to make this poem, but may be it would express how much i love this place: turun dari tempatku semula, bahkan tak terbayang segores pun tentang : " what will i do there?" "what will i probably capture?'" "what will i get and what will i learn?" sekejap. selangkah demi selangkah tak ada yang buat mataku berhenti memandang mengagumi memuji men- capture segala yang kulihat. naluri berkata= i hearth the earth and this place is such a little path of the earth You Rock, Almighty. There are too many things that i loved. The smell of the air, the view from any sight was really natural, i bet my rabbits love to stay here, i imagine how they run and play ...

Paulo Coelho in Aleph: Bridging The Past & The Future!

Paulo Coelho is tremendously a good writer. His writings about The Zahir always inspires me enough about relationship between two people, especially about love. I can guarantee, his book readers can go along with me. A journey of life is a good term to simplify all the moments happened in whole life. You see sometimes a person can be in the top or peak of life. Sometimes, he or she feels like there is a gap between the expectation and the reality. Somehow, we miss something in our life then we desperately don't know what it is actually. Until, we somehow go crazy about it and feel guilty for everything because we just stuck in the place we stand and go nowhere. This time, by Aleph, Paulo Coelho tried to persuade us to just simply decide and move on. In the time where we just think, when we just keep mourning, let the present can analyze what the best act to change the past and bring a change to future. Well, though we have tried to delete the actions we did at the pas...